Langsung ke konten utama

Kapolres Jambi dan korban kecelakaan heli lainnya mendapat bantuan sembako 

Kapolres Jambi dan korban kecelakaan heli lainnya mendapat bantuan sembako JAKARTA - Tim SAR gabungan menurunkan logistik bahan makanan ke koordinator Kapolda Jambi dan rombongan korban jatuhnya helikopter. Kini mereka telah menerima dana logistik untuk para korban yang masih menunggu evakuasi di Hutan Kerinci. Berdasarkan video yang diperoleh POLRI pada Senin (20/2/2023), logistik yang dikirim helikopter tim SAR sudah sampai di korban. Logistik tersebut meliputi makanan, minuman, selimut, dan power bank. Beberapa paket logistik ditempatkan di dekat para korban yang dikabarkan terluka. Beberapa paket juga tampak terbuka. Video tersebut juga menggambarkan kondisi para korban. Awak pesawat dikabarkan mengalami patah kaki. Kemudian Kapolda Jambi, Inspektur Rusdi Hartono, mengalami patah lengan. Sekedar informasi, selain Irpol Rusdi Hartono, Kapolres Jambi Kombes Andri Ananta Yudhistira, Dirpolair Polda Jambi, Kombes Michael Mumbunan, Koorspripim Kompol Ayani dan Briptu ADC Muhardi Aditya

Insiden mahasiswa UI tewas memukul mereka sebagai tersangka

Insiden mahasiswa UI tewas memukul mereka sebagai tersangka

Kasus mahasiswa UI berinisial HAS yang melibatkan Purnawirawan Polri, AKBP Eko Setio Budi Wahono, menjadi sorotan publik luas.
Kecelakaan tersebut terjadi pada 06/10/2022 di kawasan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. HAT meninggal dunia akibat kecelakaan dan dimakamkan pada 7 Oktober 2022.

Sangat mencurigakan karena dia ditahan sembarangan
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menjelaskan HAS diduga karena kelalaiannya sendiri, bukan Ekos.
"Kenapa dicurigai, dialah penyebabnya, karena kelalaiannya dia membunuh orang lain dan dirinya sendiri, karena kelalaiannya dia meninggal," kata Latif kepada wartawan, Jumat (27/1).
Polisi mengatakan kecelakaan itu terjadi di tengah hujan dan di jalan yang licin. Korban dikatakan mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan 60 km/jam.
Selain itu, tiba-tiba ada kendaraan di depan HAS yang hendak berbelok ke kanan. Itu sebabnya tiba-tiba melambat.

Kendaraan korban selip. Kendaraan korban kemudian berpindah jalur ke jalur yang akan datang.

Polisi mengatakan, pada saat yang sama Eko mengendarai mobilnya di jalan tersebut dengan kecepatan 30 km/jam. Menurut polisi, Eko tidak bisa kabur. Sepeda motor korban bertabrakan dengan kendaraan Eko.

"Nah Pak Eko saat itu tidak bisa mengelak karena dekat. Jadi tidak menabrak kendaraan Pajero, malah oleng ke kanan dan Pajero mengambilnya, sehingga terjadi kecelakaan," ujar Latif.

Pihak keluarga menceritakan tentang mediasi tersebut
Ibu HAS, Dwi Syafiera Putri, mengungkapkan dirinya berperan sebagai perantara polisi dalam kecelakaan anaknya.
“Sudah beberapa kali penertiban, termasuk yang digagas polisi. Kami bertemu, artinya polisi mengontak kami dengan pelaku di kelurahan Gakkum Pancoran,” kata perempuan bernama Iraksi saat ditemui di ILUNI Sekretariat UI, Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (27/1).
Insiden mahasiswa UI tewas memukul mereka sebagai tersangka
Insiden mahasiswa UI tewas memukul mereka sebagai tersangka

Ira saat itu didampingi pengacara keluarga HAS Gita Paulina dan lima orang lainnya. Namun, kata Ira, polisi mencopotnya dari tim hukum. Selama proses mediasi, Ira merasa diadili oleh polisi.

"Jadi kami di ruangan ini, menurut kami ya, saya kira yang benar-benar tahu kasusnya, kami merasa seperti di pengadilan," kata Ira.

menawarkan kedamaian

Ira menjelaskan dalam arbitrase antara polisi dan keluarga itu, beberapa petinggi Polri juga ikut dalam arbitrase tersebut.
Dia mengaku polisi mendorongnya untuk berdamai dengan dalih anaknya lemah.

"Ada beberapa perwira polisi senior, saya minta maaf untuk menyebutkannya dan minta perdamaian. 'Tenang saja Bu, karena posisi anak Anda sangat lemah.' Saya bilang kenapa? Saya bilang itu posisi anak saya meninggal, kenapa lemah, faktor apa yang mempengaruhinya?” Ira menjelaskan.

Ira rapuh setelah mendengar imbauan perdamaian sambil menahan air mata saat berinteraksi dengan perwira senior polisi yang hadir.
Dia sedang mencari cara untuk bertemu dengan pengacaranya dan mengatakan ingin meninggalkan ruangan tempat mediasi berlangsung.

"Saya ingin pergi, saya tidak melihat tuan-tuan layak, saya sangat menyesal," kata Ira.
Setelah kepergiannya, Ira sempat menemui tim hukumnya dan menangis di depan Gita. Sebuah diskusi terjadi antara tim hukum keluarga dan polisi.
Ira menegaskan pihaknya tidak mau diajak berdamai dan akan menolak renegosiasi jika dibujuk.

“Kami adalah orang tua. Kompromi apa pun yang mereka tawarkan, kami tolak. Kami menolak kemungkinan yang dia tawarkan. Kita lanjutkan, kata Ira.

Menurut polisi, keluarga dapat memulai penyelidikan
Polda Metro Jaya mendesak keluarga HAS membuka penyelidikan awal jika tidak puas dengan hasil penyelidikan kasus ini.
"Jika para pihak (keluarga HAS) tidak puas dengan proses ini, bisa mengajukan gugatan pendahuluan," kata Latif.
Penyelidikan awal, jelas Latif, bisa dilakukan jika pihak keluarga telah menemukan bukti baru atas kecelakaan tersebut.

Pihak keluarga menempuh jalur hukum

Ira mengaku kecewa polisi menetapkan mendiang anaknya sebagai tersangka. Karena itu, pihak keluarga memastikan menempuh jalur hukum atas kecelakaan yang menewaskan HAS tersebut.

“Kecewa itu pasti. Marah, mau marah sama siapa? Kami hanya ingin prosesnya transparan. Jika prosesnya perlu dimulai dari awal, kami siap. Asalnya transparan dan semuanya terlihat jelas. Jadi kita tahu siapa tersangka sebenarnya," kata Ira.
Selain itu, Ira menyebut pihaknya ingin kasus ini dibawa ke pengadilan.

“Kalau harus dibuktikan di pengadilan, kita ke pengadilan. Apapun vonisnya, jelas Ira.
Gita selaku kuasa hukum keluarga HAS akan memastikan pihaknya menempuh jalur hukum dalam kasus ini.

“Ya, penelitian pendahuluan adalah salah satu bagian yang bisa dilakukan. Tadi saya sudah menyatakan (pernyataan) bahwa kami akan mengambil tindakan hukum nanti, ”kata Gita.
Meski demikian, Gita mengaku masih belum bisa menjelaskan secara rinci tuntutan apa yang akan diambil pihaknya karena terus mencari tahu beberapa hal terkait kasus tersebut.

*BACA JUGA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
*BACA JUGA INFO LAINNYA DI GOOGLE TRENDS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapolres Jambi dan korban kecelakaan heli lainnya mendapat bantuan sembako 

Kapolres Jambi dan korban kecelakaan heli lainnya mendapat bantuan sembako JAKARTA - Tim SAR gabungan menurunkan logistik bahan makanan ke koordinator Kapolda Jambi dan rombongan korban jatuhnya helikopter. Kini mereka telah menerima dana logistik untuk para korban yang masih menunggu evakuasi di Hutan Kerinci. Berdasarkan video yang diperoleh POLRI pada Senin (20/2/2023), logistik yang dikirim helikopter tim SAR sudah sampai di korban. Logistik tersebut meliputi makanan, minuman, selimut, dan power bank. Beberapa paket logistik ditempatkan di dekat para korban yang dikabarkan terluka. Beberapa paket juga tampak terbuka. Video tersebut juga menggambarkan kondisi para korban. Awak pesawat dikabarkan mengalami patah kaki. Kemudian Kapolda Jambi, Inspektur Rusdi Hartono, mengalami patah lengan. Sekedar informasi, selain Irpol Rusdi Hartono, Kapolres Jambi Kombes Andri Ananta Yudhistira, Dirpolair Polda Jambi, Kombes Michael Mumbunan, Koorspripim Kompol Ayani dan Briptu ADC Muhardi Aditya

BRI-Liga 1 2022/23 PSIS Semarang menjamu Arema FC, skor tipis 1-0

BRI-Liga 1 2022/23 PSIS Semarang menjamu Arema FC, skor tipis 1-0 Bola.net - PSIS Semarang berhasil meraih kemenangan Liga 1 seri 2022/23 pekan ke-19. Mahesa Jenar dari Arema FC dengan keunggulan tipis 1-0. Riyan Ardiansyah mencetak gol penentu bagi PSIS pada menit ke-81. Hasil ini membuat PSIS Semarang naik ke peringkat delapan klasemen Liga 1 BRI 2022/23. Sedangkan Arema FC tertahan di peringkat ketujuh. Babak pertama Laga yang dimainkan di Stadion Jatidiri Semarang ini berlangsung ketat sejak awal. Kedua tim langsung memberikan segalanya dalam pertandingan ini untuk mencetak gol cepat. Peluang berbahaya pertama dari permainan ini datang pada menit ke-12. Dedik Setiawan lolos dari jebakan offside, masuk ke kotak penalti dan menang satu lawan satu dengan Ady Satrio, namun tembakannya diblok kiper PSIS. Tujuh menit berselang, giliran PSIS yang mengancam lewat sepakan Oktafianus Fernando, namun bola ditepis Maringa. Sementara Abel Camara mengancam gawang PSIS beberapa menit berselang,